Kamis, 31 Desember 2009

Tugas Bahasa Inggris Bisnis (Soft Skill 4)

Name : Adil Fahruzi
Class : 3 DB 01
NPM : 31107899



ACQUISITION OF CAPITAL



A corporation needs capital in order to start up, operate and expand its business. The process of acquiring this capital is known as financing. A corporation uses two basic types of financing : equity financing and debt financing. Equity financing refers to funds that are invested by owners of the corporation. Debt financing, on the other hand, refers to funds that are borrowed from sources outside the corporation.
Equity financing (obtaining owner funds) can be exemplified by the sale of corporate stock. In this type of transaction, the corporation sells units of ownership known as shares of stock. Each share entitles the purchaser to a certain amount of ownership. For example, if someone buys 100 shares worth of Ford’s resources, materials, plants, production, and profits. The person who purchases shares of stock is known as a stockholder or shareholder.
All corporations, regardless of their size, receive their starting capital from issuing and selling shares of stock. The initial sales involve some risk on the part of the buyers because the corporation has no record of performance. If the corporation is successful, the stockholder may profit through increases valuation of the shares of stock, as well as by receiving dividends. Dividens are proportional amounts of profit usually paid quarterly to stockholder. However, if the corporation is not successful, the stockholder may take a severe loss on the initial stock investment.
Often equity financing does not provide the corporation with enough capital and it must turn to debt financing, or borrowing funds. One example of debt financing is the sale of corporate bonds. In this type of agreement, the corporation borrows money from an investor in return for a bond. The bond has a maturity date, a deadline when the corporation must repay all of the money it has borrowed. The corporation must also make periodic interest payments to the bondholder during the time the money is borrowed. If these obligations are not met, the corporation can be forced to sell its assets in order to make payments to the bondholders.
All businesses need financial support. Equity financing (as in the sale of stock) and debt financing (as in the sale of bonds) provide important means by which a corporation may obtain its capital.



PENGUASAAN MODAL


Sebuah perusahaan membutuhkan modal untuk memulai, beroperasi dan memperluas bisnis. Proses penguasaan modal kita ketahui sebagai perolehan dana. Sebuah perusahaan menggunakan 2 tipe dasar dari perolehan dana; perolehan dari dana sendiri dan perolehan dana dari berhutang. Perolehan dari dana sendiri mengacu ke dana yang telah di investasikan pemilik perusahaan. Perolehan dana dari berhutang, sebaliknya, mengacu ke dana yang dipinjam dari sumber luar perusahaan.
Perolehan dari dana sendiri (perolehan dana dari pemilik) bisa di contohkan dari penjualan saham perusahaan. Di transaksi tipe ini, perusahaan menjual beberapa unit yang diketahui sebagai saham. Setiap saham memberi hak kepada pembeli dengan jumlah kepemilikan tertentu. Sebagai contoh, jika seseorang membeli 100 bagian nilai saham dari perusahaan ford motor, orang tersebut telah memberi seratus bagian nilai kekayaan ford, material, pabrik, produksi dan keuntungan. Orang yang membeli saham itu disebut pemegang saham.
Semua perusahaan tidak pandang besar atau kecilnya, menerima modal awal dari pengeluaran dan penjualan saham. Penjualan permukaan mempunyai banyak resiko di pihak pembeli karena perusahaan tidak mempunyai catatan kinerja. Jika perusahaan berhasil, pemegang saham memperoleh keuntungan melalui kenaikkan harga dari saham, juga menerima pajak. Pajak adalah sejumlah keuntungan yang proporsional yang selalu dibayar setiap tiga bulan ke pemegang saham, bagaimana pun jika perusahaan tidak berhasil atau sukses, pemegang saham dapat mengalami kerugian besar pada penjualan saham.
Biasanya perolehan dana sendiri tidak cukup modal dan perusahaan harus beralih ke perolehan dana dari berhutang, atau meminjam dana. Satu contoh dari perolahan dana berhutang adalah penjualan surat tanda berhutang perusahaan. Di dalam persetujuan, perusahaan meminjam uang dari penanam modal dalam mengembalikkan surat tanda berhutang. Surat tanda berhutang mempunyai tanggal jatuh tempo, batas waktu saat perusahaan harus membayar kembali semua uang yang telah dipinjam. Perusahaan harus juga melakukan pembayaran bunga berkala ke pemegang surat tanda berhutang selama uang dipinjam. Jika kewajiban ini tidak terpenuhi, perusahaan dapat dipaksa untuk menjual aset perusahaan untuk membayar ke pemegang surat tanda berhutang.
Semua bisnis membutuhkan dukungan dana. Perolehan dari dana sendiri (didalam penjualan saham) dan perolehan dana dari berhutang (didalam penjualan surat tanda berhutang) memberikan jalan yang penting dimana beberapa perusahaan mungkin kekurangan modal.

Teman

Masa - masa indah bersama mereka, seakan tidak cukup untukku. Masa – masa sedih saat itu, membuatku menjadi orang yang kuat masalah pelik yang terjadi diantara teman, kuharapkan tak memudarkan kenangan itu. Rasa lapang di celah hati kami mungkin dapat meleburkan kepelika yang ada.

Kami belajar bersama, tentang ilmu dan hidup. Aku dan mereka bermain bersama, biarpun hatiku sedih. Kami bersatu dalam suka dan cita. Bila timbul perbedaan, itu akan tertutup oleh canda dan tawa kami. Biarpun di tengah – tengah kami mungkin ada sedikit konflik, aku yakin pasti merka sadar bahwa itu tidak akan melunturkan rasa kesetiakawanan mereka. Aku tau mereka pasti punya rasa itu.

Kita semua berteman, dan aku harap terus begitu selamanya. Memang kami akan pergi untuk mewujudkan cita – cita dan masa depan kami. Tapi apakah pertemanan ini akan berakhir begitu saja? Aku harap tidak … tidak boleh dan tidak akan. Berat hati untuk saling melepaskan. Tetapi aku tetap berharap yang terbaik untuk teman – temanku. Aku tidak mau berpisah, bila harus berakhir segalanya, kuharap itu menjadi kenangan yang baik. Untukmu … untuk kita … dan untuk masa – masa bahagia … bersama …

Sel Surya

Sel surya atau sel photovoltaic adalah sebuah alat yang terdiri dari sebuah wilayah besar, di mana dalam hadirnya mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.

Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan.

Bahan sel surya terdiri dari kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim electron ke perabot listrik. Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari sebenarnya hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69% dari total energi pancaran matahari, yaitu mencapai 3 x 10 joule pertahun, energi ini setara dengan 2 x 1017 Watt. Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain, dengan menutup 0.1% saja permukaan bumi dengan divais solar sel yang memiliki efisiensi 10% sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini.

Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel. Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut dengan photon. Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Einstein pada tahun 1905.

Hingga saat ini terdapat beberapa jenis solar sel yang berhasil dikembangkan oleh para peneliti untuk mendapatkan divais solar sel yang memiliki efisiensi yang tinggi atau untuk mendapatkan divais solar sel yang murah dan mudah dalam pembuatannya.

Tipe pertama yang berhasil dikembangkan oleh para peneliti adalah jenis wafer silikon kristal tunggal. Jenis solar sel yang kedua adalah tipe wafer silikon poli kristal. Kedua jenis silikon wafer ini dikenal sabagai generasi pertama dari solar sel yang memiliki ketebalan pada kisaran 180 hingga 240 mikro meter. Generasi kedua solar sel adalah solar sel tipe lapisan tipis.

Penelitian agar harga solar sel menjadi lebih murah selanjutnya memunculkan generasi ketiga dari jenis solar sel ini yaitu tipe solar sel polimer atau disebut juga dengan solar sel organik dan tipe solar sel foto elektrokimia. Solar sel organik dibuat dari bahan semikonduktor organik seperti polyphenylene vinylene dan fullerene.

Jumat, 04 Desember 2009

TENSES

1. SIMPLE PRESENT TENSE

RUMUS : Subject + Verb I (s/es) + Object

a.Digunakan untuk kebiasaan sehari-hari.
Contoh :
* I get up early in the morning
* I have breakfast before going to school

b.Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang sudah umum.
Contoh :
* A week is seven days
* The earth goes round the sun

c.Digunakan untuk menyatakan sesuatu yang sering dilakukan.
Contoh :
* He often comes late
* I always visit my grandfather

d.Digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan pada saat sekarang.
Contoh :
* She likes pizza
* Andi is a clever boy

Kata keterangan yang biasa digunakan :
every day, every week, today, tonight, this week, always, usually, often, sometimes


2. SIMPLE PAST TENSE

RUMUS : Subject + Verb II

Digunaan untuk meyatakan peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Contoh :
* She bought laptop yesterday
* He went to Kanada

Kata keterangan yang biasa digunakan :
Yesterday, last night, last week, last year


3. PRESENT CONTINOUS TENSE

RUMUS : Subject + To Be + V. ing

Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang sedang berlangsung sekarang / sedang terjadi.
Contoh :
* I am reading book
* She is eating pizza

Kata keterangan yang biasa digunakan :
Now, at this moment, at present


4. PAST CONTINOUS TENSE

RUMUS : Subject + Was/Were + V. ing

a.Digunakan untuk menyatakan peristiwa (sedang terjadi) di masa lampau.
Contoh :
* He was reading book
* They were eating pizza

b.Digunakan untuk menyatakan peristiwa di masa lampau dimana suatu kejadian terjadi sewaktu kejadian yang lain sedang berlangsung
Contoh :
* I was watching TV when she phoned me
* You are going to market when I came to your house

Kata keterangan yang biasa digunakan :
When, while, all day yesterday


5. PRESENT PERFECT TENSE

RUMUS : Subject + Has/Have + V III

Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang baru saja selesai dikerjakan atau membicarakan sesuatu peristiwa yang mulai dikerjakan pada masa lampau dan hinga sekarang masih berlangsung.
Contoh :
* She has visited your house
* I have gone to Bandung

Kata keterangan yang biasa digunakan :
For, since, already, just


6. PAST PERFECT TENSE

RUMUS : Subject + Had + V III

Digunakan untuk menyatakan dua peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau.
Contoh :
* I had finished my work when he came
* When I had studied at home, he slept in the room

Kata keterangan yang biasa digunakan :
Before, after, just, as soon as, already


7. PRESENT PERFECT CONTINOUS TENSE

RUMUS : Subject + Has/Have + Been + V.ing

Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang dikerjakan di masa lampau dan sampai sekarang masih berlangsung.
Contoh :
* He has been working since 2008
* I have not been leaving in Jakarta for 2 years

Kata keterangan yang biasa digunakan :
Since, for, already, just, so far

8. PAST PERFECT CONTINOUS TENSE

RUMUS : Subject + Had + Been + V.ing

Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang terjadi terus menerus pada masa lampau atau menyatakan peristiwa yang sedang terjadi sebelum kejadian yang lainya terjadi pada masa lampau.
Contoh :
* He dah not been teaching in the school
* I had ben living in Bandung for three years when the war broke out

Kata keterangan yang biasa digunakan :
For, when, after, since


9. FUTURE TENSE

RUMUS : Subject + Shall/Will + V I

Digunakan jika kita membicarakan suatu peristiwa yang akan terjadi.
Contoh :
* We will go to Bandung
* He will walk to school

Kata keterangan yang biasa digunakan :
After, tomorrow, to night, next week, next year


10. FUTURE CONTINOUS TENSE

RUMUS : Subject + Shall/Will + Be + V I

Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang akan sedang terjadi.
Contoh :
* I shall be playing football
* I will be going to school

Kata keterangan yang biasa digunakan :
Tomorrow, next week, next month, next sunday


11. FUTURE PERFECT TENSE

RUMUS : Subject + Shall/Will + Have + V IIII

Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang akan terjadi dan sudah selesai dikerjakan.
Contoh :
* We will have studied English
* He will have bought a new car

Kata keterangan yang biasa digunakan :
Tomorrow, by this week, by next month


12. FUTURE PERFECT CONTINOUS TENSE

RUMUS : Subject + Shall/Will + Have + Been + V.ing

Digunakan untuk menyatakan peristiwa yang akan terjadi dan akan sedang dlakukan.
Contoh :
* They will have been working in the office for 3 months by next year
* Andy will have been playing football for 7 years by the end of the years